Emang Bikin Bingung, Ayam atau Telur Duluan?

Ayam atau telur duluan
Ayam atau telur duluan

Ini pertanyaan yang dianggap sebagian besar orang mustahil dijawab. Jika ayam duluan, lalu dari mana ia menetas? Jika telur duluan, dari hewan apa ia keluar? Kebingunannya berputar-putar terus di sana.

Kesulitan kita menemukan jawaban ini karena kita tidak menerima adanya evolusi. Bagi ahli biologi, jawaban teka-teki ini sudah sangat jelas dan sudah satu setengah abad terjawab.

Kira-kira bagaimana pendekatan untuk menjawab pertanyaan ini? Mari simak ulasan berikut secara seksama!

Dari Sudut Pandang Evolusi

Apabila dilihat dari sudut pandang evolusi, kemungkinan besar yang pertama muncul adalah ayam. Konsepnya sama seperti munculnya makhluk hidup pertama kali di bumi.

Semuanya didasari oleh organisme kecil dari lautan. Kemudian berevolusi dan terus berevolusi sehingga munculah hewan. Ada peluang besar bahwa ayam mempunyai pendahulunya.

Cara termudah untuk mengetahui nenek moyangnya yaitu dengan mencari fosil binatang yang setidaknya mirip dengan ayam. Tidak harus sama persis, tapi dari segi struktur tulangnya bisa ditentukan.

Ayam pertama haruslah berbeda dari orang tuanya. Perbedaan ini muncul karena perubahan genetik yang menyebabkan burung ini mendapat status sebagai ayam sejati yang pertama. Karenanya sang ayam saat janin, saat ia hidup di dalam telur harusnya memiliki DNA yang sama dengan ayam pertama ini. Dan berarti sejak dalam telur, ia sudah disebut ayam.

Induknya adalah hewan yang sangat mirip dengan ayam. Sedikit mutasi mengubah sang anak sehingga walaupun sang ibu tidak bisa disebut ayam, sang anak sudah boleh di sebut ayam. Dan karena ini, maka telur adalah yang pertama.

Bagaimana Jika Ayam Bagian Dari Spesies Lainnya?

Tapi masalahnya juga dapat bertambah rumit. Bila kita memandang ayam sebagai anggota dari subspesies Gallus, yaitu gallus domesticus, subspesies ayam hutan yang ber evolusi di Asia Tenggara dan sudah diternakkan selama paling tidak 10 ribu tahun. Kita dapat bertanya kapan anggota spesies ini muncul pertama kali, dan apakah ia dalam bentuk ayam atau bentuk telur.

Namun spesiasi bukanlah proses yang terjadi seketika, sim salabim, kun fayakun, atau terjadi secara individual. Perlu bergenerasi generasi perubahan bertahap untuk sekelompok hewan sehingga berhenti saling kawin dengan kelompok lainnya. Hanya di saat itulah kita dapat mengatakan kalau spesiasi telah terjadi.

Dilihat seperti ini, tidak masuk akal mengatakan kalau ayam duluan atau telur duluan. Yang ada hanyalah kelompok ayam pertama sebagian, bentuknya masih dalam telur.

Kalau kita melepaskan persyaratan spesies, maka perbandingan antara telur dan ayam menjadi sangat besar. Invertebrata seperti spons memiliki telur primitif, yang berarti telur sudah ada sebelum ledakan keanekaragaman hayati Kambria, 530 juta tahun lalu.

Ikan dan amfibi memiliki telur gelatin, leluhur reptil dan burung memiliki telur pertama yang bercangkang 340 juta tahun lalu, dan inovasi yang memungkinkan telur mereka bertahan hidup dan mengeluarkan anak di daratan kering, memungkinkan kemunculan vertebrata darat jauh sebelum ayam pertama berkokok.

Jadi dalam biologi, ada dua sudut pandang yang berpendapat. Kalau telur duluan, satu lagi berpendapat kalau pertanyaan ini tidak bermakna. Serta tidak ada yang setuju kalau ayam duluan. Bagi anda yang memilih baik ayam ataupun telur duluan, silakan ajukan argumen anda, tentunya secara ilmiah.

Mari kita diskusikan ini semua secara sehat. Tidak boleh ada yang merasa paling benar (meskipun fakta berbicara benar), sampai-sampai menjatuhkan orang lain.